Arsitektur Sisi Client
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan
atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript
adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari
sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
·
Memulai
terlebih dahulu permintaan ke server,
·
Menunggu
dan menerima balasan,
·
Terhubung
ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
·
Berinteraksi
langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server
Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung.
Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di
halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
·
Selalu menunggu permintaan dari salah satu
klien.
·
Melayani klien permintaan kemudian menjawab
dengan data yang diminta ke klien.
·
Sebuah
server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien
·
Jenis-jenisya
yaitu : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server,
print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan
dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem
ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar 1.1.
Walaupun
komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang
terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”.
Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal
sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua
masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada
sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin
kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan
kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat
itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan
untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja
dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET.
Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai
dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi
pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier
dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah
jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer
client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client
mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke
client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas
bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user,
termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas
yang terjadi pada client adalah :
·
·Antarmuka pengguna
·
Interaksi database
·
Pengambilan dan modifikasi data
·
Sejumlah aturan bisnis
·
Penanganan kesalahan
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur
tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem
client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
·
Manajemen
data
·
Keamanan
·
Query,
trigger, prosedur tersimpan
·
Penangan
kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah
langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke
komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi
client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan
client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan
sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada
model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas
merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server
memiliki sejumlah
keterbatasan
:
·
Kurangnya
skalabilitas
·
Koneksi
database dijaga
·
Tidak ada
keterbaharuan kode
·
Tidak ada
tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada
skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu
kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi
tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis
host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model
client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin
banyak beban pada server.
Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi
menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan
diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa
didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik
pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan
ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti
penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan
model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil
dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan
pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik
bagi perusahaan.
Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini.
Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi
meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan
disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur
multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan
fungsionalitas khusus. Yaitu :
·
·
Layanan presentasi (tingkat client)
·
Layanan bisnis (tingkat menengah)
·
Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada
mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam
tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan
dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3
Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas
ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi aplikasi mendapatkan skalabilitas,
keterbaharuan, dan keamanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar