blog

Rabu, 29 Oktober 2014

Tugas Softskill Bahasa Indonesia (Karangan Deskriptif, Naratif, Persuasif, dan Argumentatif)

Karangan Deskriptif, Naratif, Persuasif, dan Argumentatif

1.Karangan Deskriptif
karangan deskriptif adalah karangan atau tulisan yang menggambarkan atau menyajikan suatu objek sedemikian rupa secara detail kepada pembaca atau pendengar sehingga pendengar atau pembaca seolah-oleh melihat, merasakan, mendengar, mencicipi, mencium langsung objek yang digambarkan oleh penulis melalui tulisannya tersebut.

Contoh:
Aku berdiri tepat depan kelas ku. Aku melihat di meja guruku ada taplak meja dengan motif batik, dan di atasnya ada vas bunga yang berwarna hijau dan dihiasi bunga-bunga yang terbuat dari kain. Lalu aku melangkahkan kaki ku menuju kebelakang, aku melihat banyak sapu yang berantakan dan aku hitung ada tiga sapu. Aku melihat ke dinding ada hiasan bunga, jam dinding yang mempercantik diding kelas ku. ada dua papan tulis yang memang sengaja disambung agar terlihat panjang. Kemudian aku mulai membersihkan kelas ku supaya kelas ku menjadi lebih bersih. Kata guru ku, jagalah kebersihan supaya kita nyaman saat belajar di kelas.

2.Karangan Naratif
 Karangan naratif adalah karangan yang berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang telah disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian.

Contoh:
Pulang sekolah tepatnya pukul 14.00 saya langsung pergi ke rumah.Saya tidak berpikir untuk singgah ke tempat teman tidak seperti biasanya.Setelah saya sampai di rumah say langsung pergi ke dapur dan mengambil sepiring nasi.Perutku sangat lapar.Pukul 15.00 aku ditelpon pacar untuk diajak jalan-jalan.Tanpa pikir panjang aku langsung pergi ,namun tak lupa pamitan sama orang tua.

3.Karangan Persuasif
Karangan persuasif adalah bentuk karangan yang bertujuan untuk membujuk pembaca agar bisa berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya.

Contoh:
Banjir telah menjadi masalah umum masyarakat Jakarta. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam banjir mulai dari kerugian material dan juga kerugian non material . Namun perlu kita sadari penyebab banjir sendiri ialah ulah manusia yang selalu merusak alam. Mulai dari penebangan pohon liar , membuang sampah sembarangan sampai mengotori sungai. Oleh karena itu agar kejadian banjir ini tidak terulang lagi perlu adanya sikap nyata dari kita untuk menjaga lingkungan.

4.Karangan Argumentatif
karangan argumentatif adalah suatu karangan yang bertujuan untuk memberikan alasan kuat dan meyakinkan.

Contoh:
Semakin hari kini semakin mahal harga kebutuhan pokok. Tentunya menjadi salah satu hal yang menyulitkan bagi kita semua. Belum lagi masalah harga BBM yang dicanangkan akan naik dalam waktu dekat ini. Tidak hanya itu saja, biaya pendidikan yang tidak sedikit juga menjadi beban tersendiri bagi masyarakat. Pada tahun 2010 saja angka kemiskinan di negara ini telah melonjak hingga 10% dari tahun sebelumnya. Alasan alasan tersebutlah yang menjadikan hidup kita terutama rakyat miskin semakin terpuruk. Pastinya anda semua setuju bukan dengan tersebut.

Berikut masing-masing perbedaan dari karangan tersebut:

DESKRIPTIF
NARATIF
PERSUASIF
ARGUMENTATIF
Deskripsi adalah gambaran.
Narasi adalah cerita.
Persuasi adalah bujukan.
Argumentasi adalah pendapat  yang didasari fakta.
Menyajikan detail objek.
Berisikan kejadian atau peristiwa.
berguna untuk membujuk pembaca untuk berbuat sesuatu
berguna untuk memberikan alasan kuat dan meyakinkan.

Membuat pembaca atau pendengar merasakan atau mengalami sendiri .
Disusun menurut urutan waktu..
Dipengaruhi oleh keinginan penulisnya.
Mengusahakan suatu pemecahan masalah


Selasa, 28 Oktober 2014

Tugas Softskill Bahasa Indonesia (Rencana Usaha)

Rencana Usaha Ternak Lele


1.     Latar Belakang
Usaha ternak lele ini dibuat salah satunya untuk mendapatkan makanan yang bisa mengahasilkan gizi yang baik, Makanan yang bergizi bisa didapat dimana-mana, salah satunya ikan lele. Dikarenakan juga permintaan konsumen terhadap ikan lele terus meningkat dari setiap tahunnya. Budidaya ini sangat potensial dan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kebutuhan protein yang dibutuhkan oleh masyarakat, dalam usaha budidaya ikan lele,tidak perlu dilakukan secara intensif perawatannya, karena ikan lele termasuk ikan yang cukup tangguh dalam berbagai macam kondisi air. Pemilihan bibit juga merupakan hal yang terpenting didalam bisnis ini karena dengan bibit unggul maka akan dapat lele dengan kualitas terbaik juga tentunya.

2.     Tujuan Usaha
            Tujuan dari usaha ini yaitu untuk memberikan konsumen suatu panganan yang kaya akan gizi juga protein terbaik bagi masyarakat. Ternak lele ini juga merupakan bisnis yang menguntungkan untuk kedepannya karena makin banyaknya permintaan konsumen dan juga peternak lain yang masih kesulitan untuk memenuhi semua permintaan dari konsumen itu sendiri. Sebab itu kita juga tidak perlu takut untuk mendistribusikan atau untuk memasarkan lele ini biasanya kita bisa supply ke warung-warung  pinggir jalan, misalnya pecel lele, nasi uduk, bahkan sekarang dari beberapa mini market sudah banyak yang langsung meminta ke peternakan  itu sendiri. Sekarang lele juga banyak variannya bias dijadikan abon ataupun keripik.  Jadi ternak lele adalah bisnis yang sangat bagus untuk prospek kedepannya. Jika kondisi ini tidakberubah bukan tidak mungkin justru kita akan bisa menjual hasil usaha kita keluar kota,provinsi, atau luar negeri, dengan tujuan ini diharapkan banyak pebisnis muda yang memulai usaha ini.
  
3.    Modal dan Kebutuhan yang diperlukan
Lele untuk keperluan konsumsi dapat dipelihara ketika mencapai ukuran 5-7 cm. Ukuran bibit yang lebih besar, akan lebih baik pula untuk dibudidayakan. Agar panen berlangsung dengan cepat, yaitu sekitar 3-4 bulan masa budidaya, maka ikan harus diberi makanan ekstra dan optimal. Budidaya ikan lele untuk konsumsi dinilai cukup mudah, sebab ikan dengan ukuran lebih besar akan lebih tahan terhadap penyakit.

Rincian kebutuhan dalam ternak lele untuk pemula jika sudah ada lahan:

Kebutuhan
Biaya

Membeli 1000 bibit ukuran 9-10cm
Rp. 350.000,00

Membeli pakan
Rp. 500.000,00

Membeli obat/vitamin
Rp. 90.000,00 /liter

Kebutuhan lain-lain
Rp. 1.000.000,00

total
Rp. 1.940.000,00

Pertama yang dilakukan ketika ingin ternak lele adalah mempersiapkan tempat budidaya. Dalam hal ini dilakukan di kolam terpal, sehingga pembuatan kolam terpal adalah hal yang paling penting untuk dilakukan. Untuk persiapan kolam terpal dibutuhkan material berupa terpal dan persiapan perangkat pendukung lainnya. Untuk 1000 ekor ikan lele, maka kolam yang harus dipersiapkan adalah dengan ukuran 4 x 1x 0.6 meter. Pembuatan kolam bisa dilakukan dengan menggali tanah dan kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu dan kemudian diberi terpal. Menggali tanah yang kemudian diberi terpal adalah cara yang paling baik karena akan membuat kondisi terpal lebih tahan lama dan awet.

4.     Contoh gambar produk dan kolam.

Inilah contoh produk dari lele seperti abon dan keripik , juga contoh pembuatan kolam untuk budidaya ikan lele.



Kamis, 09 Oktober 2014

Pembentukan Garis dengan Algoritma Bressenham

Algoritma Bressenham

Prosedur yang terdapat pada algoritma ini adalah untuk menggambar kembali garis dengan membulatkan nilai x atau y kebilangan integer dengan membutuhkan waktu, serta variable x,y dan m yang merupakan bilangan real karena kemiringan merupakan nilai pecahan. Algoritma Bressenham ini mengembangkan algoritma klasik yang lebih menarik, karena hanya menggunakan perhitungan matematika dengan bilangan integer. Dengan ini tidak perlu membulatkan nilai posisi setiap pixel setiap waktu. Algoritma garis Bressenham disebut juga midpoint line algorithm karena algoritma konversi penambahan nilai integer yang juga dapat diadaptasi untuk menggambar sebuah lingkaran.
Langkah-langkah untuk membentuk garis menurut algoritma ini adalah :
1)                    .Tentukan dua titik yang akan dihubungkan dalam pembentukan garis.
2)                  Tetukan salah satu titik disebelah kiri sebagai titik awal (x0, y0) dan titik lainnya sebagai titik akhir (x1, y1 ).
3)                  Hitung  Δx,  Δy, Δ2x, dan 2Δy – 2Δx.
4)                  Hitung parameter p0 = 2Δy – Δx.
5)                  Untuk setiap xk sepanjang jalur garis, dimulai dengan k = 0
·                     bila pk <0 maka titik selanjutnya (xk+1, yk) dan pk+1 = pk +2Δy
·                     bila tidak maka titik selanjutnya adalah (xk+1, yk+1)                 
dan pk+1=pk+2Δ-y2Δx.
6)                  Ulangi langkah terakhir untuk menentukan posisi pixel selanjutnya, sampai x=xn.

Contoh :
Untuk menggambarkan suatu algoritma Bressenham dalam pembentukan suatu garis yang menghubungkan antara titik (10,10) dan (17,16), pertama-tama ditentukan bahwa titik (10,10) berada disebelah kiri yang merupakan titik awal, sedangkan (17,16) merupakan titik akhir. Posisi yang membentuk garis dapat ditentukan dengan perhitungan dibawah ini :
·                     x = x1– x0 dan  y= y1 – y0
x = 7 dan  y = 6
·                     parameter p0 = 2Δy –  x
p0 = 5
·                     increment 2Δy = 12      2Δy – 2Δx = -2



 Pada algoritma bresenham, nilai y kedua dan seterusnya, dihitung dari nilai y sebelumnya, sehingga hanya titik y pertama yang perlu dilakukan operasi secara lengkap. Jadi, Algoritma Bressenham ini merupakan algoritma pembentukan garis berdasarkan selisih antara garis yang diinginkan terhadap setengah ukuran dari pixel yang sedang digunakan.